Sabtu, 08 Juni 2013
Tak Akan Terganti
Tak Akan Terganti
Entah aku harus mulai dari mana saat aku menulis ini. Akan
kucoba memulai dari awal mengapa aku bisa terdaftar di sekolah kita tercinta.
Maaf kawan, bukan untuk berniat
menyombongkan diri, percayalah, aku hanya manusia berlumur dosa. Aku pernah
diterima di sekolah yang terpandang menurut orang sekitar. Tapi entah apa yang
membuat langkah ku tumbang dan masuk ke sekolah yang ajaib ini. Ya sangat
ajaib. Mengapa ajaib? Akan ku ceritakan sedikit keajaiban yang aku alami. Kau
bertanya mengapa hanya sedikit yang aku ceritakan? Jika semua aku
ceritakan,mungkin dunia akan kehilangan pohonnya untuk membuat kertas yang akan aku tulis
dengan keajaiban kalian semua :’)
Keajaiban pertama bersumber dari
murid murid yang ada didalamnya. Mereka semua mengajarkan ku segala hal. Mereka
yang membuat ku menjalankan kewajiban sebagai seorang muslimah. Saat aku
mengenal mereka aku mulai menutup aurat ku kemanapun aku pergi. Aku sekarang
berjilbab. Terimakasih kawan. Kau membuat hati ku sejuk. Kalian bagaikan mata
air di gurun pasir.
Keajaiban kedua bersumber dari guru
guru yang selalu setia mengajar kami disaat apapun juga. Mereka membuat kami
tidak takut menghadapi apapun. Kami selalu di beri motivasi agar giat
belajar,supaya kami dapat membanggakan sekolah kami sendiri dan nama kami.
Terimakasih guru. Entah kata kata apa yang harus ku berikan di tulisan ini
untuk menggambarkan perjuangan kalian. Kata terimakasih dari kami mungkin tidak
cukup untuk membayar kegigihan kalian. Tapi apa daya? Hanya berkata dan senyuman
yang bisa kami perlihatkan kepada kalian,guru :’)
Kawan ku, aku percaya semua
keajaiban tuhan. Mungkin akan sedikit aku berikan gambaran tentang keajaiban di
dunia ini,supaya kalian bisa memahami.
Anggap saja kalian ini adalah
tumbuhan. Dan keajaibannya adalah hujan. Hujan… akan selalu datang jika sudah
musimnya. Akan sulit dicari jika di musim kemarau. Tapi percayalah kawan,terus
percaya bahwa bumi ini berputar. Hujan akan selalu datang. Andai di bumi ini
tidak memiliki musim kemarau. Tumbuhan akan busuk jika terus menerus di berikan
hujan. Allah maha adil. Jangan menyerah kawan. Teruslah tangan mu mengadah. Aku
percaya suatu hari kalian akan terpercik tetesan hujan itu. Akan terpercik
sebuah keajaiban.
Kawan ku, jangan lah berhenti
berharap. Anggap saja harapan itu seperti sebuah kereta kuda. Jika kau tidak
mengejarnya, harapan itu akan semakin jauh. Tapi ada halnya jika itu memang
kereta yang kau butuhkan. Kereta tersebut akan berhenti dan menunggu mu masuk.
Jangan takut untuk mengejar harapan kawan. Aku pun disini tak akan putus untuk
memberi harapan kepada kalian semua. Yakilah do’aku selalu mengiringi langkah
kalian dimana pu kalian berada.
Kawanku, aku sering mendengar
ucapan “aku takut disana tidak akan ku temukan teman sepertimu”. Andai kalian
tau,justru aku tidak ingin bertemu dengan teman seperti kalian. Karna bagiku
kalian…….. Tak Akan Teganti :’)
Rabu, 05 Juni 2013
Presiden kok gitu sih cit?
simak cerpen ku yaa:)
Suara roda skateboard yang beradu
dengan lantai itu memecah kesunyian lorong kecil nan sempit ini. Terlihat seorang
laki laki dengan badan yang menjulang tinggi dan memiliki kulit yang hitam
legam itu dengan santai menelusuri lorong, tetapi enggan memasuki ruangan. Ilham Citra Pangesti. Nama yang bagus,tapi sayang
penampilanya tidak mendukung. Panggil saja dia icit.
Akan kuceritakan sedikit tentang
penampilannya. Baju yang keluar dari celana,tanpa dasi yang menghiasi lehernya,
tanpa sabuk yang melilit di pinganggnya. Judge pertama ku. DIA ANAK BRANDAL.
TITIK. Tak ada kata lain di otak ku selain itu untuk menjelaskan penampilannya.
Ku tatap cermin yang tergantung di
ujung lorong ini. Sambil berfikir dan berkata. “Hih jauh sekali dengan
penampilan ku”. Ya lihat lah diriku. Baju ku tak ada yang keluar dari rok. Dasi
ku rapi tergantung di leher dan sabuk ku hampir sempurna melilit pinggang ku. Mengapa
sekolah ku tercinta ini bisa menerima murid sebrandal dia?
Kutatap dia tajam,seperti singa
yang ingin menerkam mangsanya. Tapi ini berbeda tentu saja. Laki laki itu malah
menatap kembali tajam tatapan ku. Hah kau kira aku takut dengan anak brandal
macem dia?
“apalu liat liat?” kata icit dengan
nada membentak. Mendengar kata itu kuputar saja bola mata ini,seakan enggan
untuk berbagi tatapan dengannya
“gua denger lu anak pinter ya
disini?” kata yang meluncur dari mulut icit ini yang membuat kaki ku kaku untuk
berjalan. “tapi gua harap lu jangan cengeng ya din?” kata icit dengan nada
mengejek.
Mulutku yang mungil ini sepertinya
enggan berbagi kata-kata dengan anak brandal yang berada di depan ku ini. Tetapi
mata ku ini seperti mulut yang tak bersuara. Mata ku langsung terbuka lebar
saat icit berkata aku anak cengeng.
“wets jangan melotot gitu
dong,manis” kata manis yang ditunjukan kepada ku tidak terdengar seperti
pujian,melainkan sebuah ejekan. “yaa maap maap ajah ya din kalo nanti di papan
pengumuman depan sekolah nilai gua lebih tinggi dari lu. Hahaha gua harap sih
tukang tissue gak bakal kehabisan tissue buat lu”
“gak akan” ucapku seakan sudah tak
tahan lagi untuk mengakhiri ejekan yang dilemparkan icit padaku
********
Ulangan demi ulangan telah kulalui.
Nilai nilai pun sudah banyak yang keluar. Posisiku kali ini bukan hanya menjadi
murid,tetapi juga sebagi mata mata. Tentu saja, jika ada nilai yang keluar, bukan
hanya nilaiku yang aku lihat. Aku juga terus memantau nilai icit. Sejauh ini
nilai ku tidak ada ada yang di bawah dia. Hahaha sudah kuduga dia hanya omong
kosong berkata kalau dia akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari ku.
********
Braaaaak….. sebuah badan yang tingi menabrak ku dari
belakang. Aku pun jatuh tersungkur. Untung saja lutut dan tangan ku dengan
reflek yang extra cepat langsung menompang badan ku. Dan saat ku balikan badan
ku,ternyata icit yang menabrak ku. Kuayunkan saja tangan ku yang siap mendarat
di pipi kirinya. Tapi dia juga dengan sergap langsung menangkis tangan ku dan
berkata
“ weets orang pinter kok baru
disenggol sedikit udah mau nampar ajah sih?”
“apaa? nyenggol? Maksud lu tuh apa?
Lu tuh nabrak gua tau gak?”
“ yee maap… oh iya ngomong ngomong
soal nilai. Sejauh ini gua belum pernah megang buku. Jadi kalo gua kalah sama
lu ya wajar ya din? Nanti deh UKK gua bakal belajar,jadi lu bisa gua injek
injek deh hahaha”
Tanpa banyak berbicara,kulempar
saja buku fisika yang ada di tangan kananku ini. Strike,tepat mengenai kepala
icit. Senyum licik pun terukir di wajah ku.
********
Okee. Waktu terus bergulir. UKK pun
sudah terlewatkan. Sebenarnya aku agak sedikit takut untuk mengetahui nilai ku.
Mungkin ini karna icit yang selalu mencela ku.
“nilai UKK sudah dapat dilihat di depan koridor” suara guru
melalui microphone membuat hormon adrenalin ku memicu lebih cepat jantung ini. Tapi
entah mengapa kaki ku enggan untuk berbagi tenaganya untuk berjalan melihat
nilai itu. Baiklah, aku akan melihat hasilnya setelah pulang sekolah nanti.
********
Aku menyusuri lorong ini, berjalan
menuju papan pengumuman. Astaga aku serasa ingin tenggelam. Nilai icit lebih
baik dari pada nilai ku. Kenapa? Kenapa bisa seperti ini? Tidak aku tidak
terima ini! Aku tidak bisa terima kenyataan ini.
Tanpa banyak bicara,kaki ku berlari
menyusuri lorong dan memasuki kelas belajar ku. Aku terduduk diam di kursi
guru. Ku tenggelamkan wajah ku di lengan ku yang terasa sangat lemas. Aku tak
berhenti menangis tersedu sedu. Tangisan ku terus terisak. Air mata ini membasahi lengan baju ku yang
menutupi seluruh tangan ku.
“Ibuuu…. Aku akan di injak injak
oleh icit. Aku tak akan kuat jika setiap hari menerima cemoohan icit karna
nilai ku yang berada di bawah dia” aku teriak di dalam kelas yang kosong itu.
Saat itu juga sebuah tangan
menjulur dengan sebuah tissue yang putih. Ku angkat sedikit wajah ku yang
menampakan mata yang lebam. Yang berniat melihat siapakah orang yang berjiwa
mulia yang dengan senang hati memberikan tisuue itu.
Itu icit, dia langsung meggeret
kursi mendekati ku. Duduk dengan manis dengan memasang wajah yang bersalah.
“apalu? Hiks.. mau ngatain lagi?”
isak ku
“engga kok din,gua malah mau minta maap
ke elu. Sorry ya gua udah sering ngatain lu?” kata icit dengan nada yang
menampakan rasa bersalahnya
Kata kata icit hanya ku jawab
dengan senyuman.
“oh iya, gua tuh mau jadi presiden
din. Makanya gua pinter. Nanti lu bakal jadi Warga Negara gua”
“hih sebenernya sih,gua kalo pemilu
gak bakal milih elu hahaha”
“gak boleh gitu din,kita kan sesama
temen harus saling mendukung”
“haha iya iya. Tapi kalo gua
saranin ya coba dandanan lu tuh rapiin dikit gitu loh. Biar gak kaya anak
brandal. Hahaha. Masa presiden penampilannya gitu”
Icit langsung berdiri merapikan
baju nya dan mengambil atributnya didalam tas. Saat itu kami mulai akrab. Kami juga
sering bertukar pikiran tentang pelajaran.
Amanat ku kali ini :
1. Jangan melihat seseorang dari tampilan luarnya
2. apa yang kamu kenakan itu lah nilai mu. Jadi semakin rapi
menggunakan pakaian maka nilai mu semakin bagus.
*TAMAT*
Sabtu, 25 Mei 2013
The Power Of Luviana
nih ada cerpen buat kalian. simak yaa ;)
The Power
Of Luviana
Tik… Tok… Tik… Tok… argh sial suatu hari saat akan kutemukan
jam tanpa suara. Aku bergumam sendiri sambil menatap jam dinding dikamarku. Jam
yang selalu menemaniku setiap saat.
Selalu mengalunkan nada indah. Tidak itu tidak indah,itu mengganggu. Terbentuk
sudut 90 derajat. Jarum yang pendek itu menunjuk ke arah 9. Yaa mungkin kalian tau dimana
letak jarum yang panjang. Tunggu!!! Ini bukan saatnya mengerjakan soal
matematika kan? Sudahlah lupakan
Ah enyahlah dunia nyata ini! Aku masih ingin berlama-lama
didepan layar notebook ku. Bermain dengan dunia maya. Indahnya dunia saat kau
sedang merasakan rasanya hidup di dunia maya. Sepasang mata ini langsung
tertuju pada salah satu tweet yang muncul di depan layar ini. Waah mata ini
pandai sekali memainkan bola mata nya.
“NYESEL BANGET GUA”
tertulis oleh Luviana Noviardita. Aneh sekali,yang kutau perempuan ini
kan tomboy. Okee penyesalan tak memandang status. Otak ini mulai
berputar,memaksa saraf ini untuk merenggangkan semaksimal mungkin. Mencoba mengingat
apa yang pernah terjadi. Saat otak ini sudah menunjukan jalan yang tepat untuk
mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, terasa seperti lampu yang memiliki
daya ribuan watt terpasang dengan tegangan ribuan volt. Sangat terang
benderang.
********
Kriiiiiiing……… akhirnya do’aku terdengar juga,bel usang yang
berada di depan kelas ini akhirnya berbunyi. Seraya berteriak untuk menyuruh
kami makan. Tanpa pikir panjang kutarik saja tangan Hirra tanpa berkata apapun.
Ya mungkin dia tau apa maksud dari tarikan tangan ku ini. Kantin aku datang.
“hir siapa
itu namanya?” sambil menunjuk kearah adik kelas yang sedang berjalan
“mana? Itu?
Cindy itu mah”
Anggukan kepala. Ya itu saja yang aku lakukan saat hira
menjawab pertanyaan yang melesat melalui mulut ku ini. Karna saat ini aku
merasakan aura yang aneh dalam raut wajah adik kelas itu. Raut wajahnya
menampakan ketakutan. Seperti sedang…. Menjauhi sesuatu. Dan saat itu juga
sebuah tangan meraba pundak ku yang dibalut dengan seragam putih.
“Aaaaaaaaa” itulah reflek ku saat mengetahui ada tangan yang
menjulur melalui pundakku. “lah kenapa?” Itu,itu buka suara Hira. Itu
suaraaa….. “eh luvi” yaa hirra yang mengetahui kalau itu Luviana. Teman
seangkatan ku. Hampir saja aku pingsan mengalami ini semua. Ternyata tangan tadi
itu tangan hirra yang mengajak ku untuk kembali ke kelas. Kutarik napas
panjang, lalu ku hembuskan. Lega rasanya. Kukira aku sedang di terror oleh
hantu kantin. Eiit itu sudah terlalu jauh untuk mengkhayal.
“eh vi,gua balik duluan ya sama Hirra?” sapa ku seakan
membuka percakapan sekaligus menutup nya. “okeee” jawab Luvi santai
********
“din balik
gak?” suara maya. Hahaha telingaku ini bisa menebak suara siapa itu.
“engga
may,ada les” jawab ku seakan menyuruh maya untuk meninggalkan ku.
Tunggu. Hari apa ini? Oh iya Selasa. Selasa selasa,jadwalku…
Matematika. Sambil terus berjalan menuju kelas Matematik,aku sedikit melamun. Entah
apa yang sedang aku lamunkan ini.
Sesampai di kelas terlihat luvi yang sedang mambawa baskom
kosong. Dia sedang mengejar sesuatu. Di menuju… ah sial buram. Tak ingin
ketinggalan moment ini aku ikuti saja kemana Luvi berlari. Tapi aku ketinggalan. Luvi sudah menutup
kepala perempuan yang menjadi sasarannya dengan baskom yang tadi ia bawa. Dan
Luvi memukul baskom itu beberapa kali.
Hampir saja tawaku ini meledak. Semua ini membawa ku serasa
berada di film fenomenal Tom & Jerry. Sang jerry menutup kepala Tom dengan
panci dan memukulnya beberapa kali. Aduuh aku benar benar tidak tahan menahan
tawa ini.
Tetapi semuanya menjadi hening di dalam kepala ini saat
perempuan itu membuka baskomnya dari kepalanya. Itu Cindy. Perempuan yang
kutemui di Kantin tadi Siang. Dia terlihat sangat marah sekali kepada Luvi.
Tetapi tatapan itu hanya dibalas dengan tawa dari Luvi. Tak mau tersangkut paut
dalam masalah ini aku pun langsung berbalik badan dan masuk ke kelas Matematika
ku.
Saat pulang aku memikirkan kejadian dikantin dan di depan
kelas Matematika. Ooh aku baru mengerti. Jadi raut wajah Cindy yang memasang
muka ketakutan itu karena ada Luvi. Sepertinya ada masalah antara mereka
berdua. Entah lah bukan urusan ku.
********
Dan pada suatu hari. Yaa bisa dibilang ini hari yang sangat
fenomenal. Sesuatu terjadi.
“8C harap memasuki lapangan” sebuah suara yang dilontarkan
melalui microphone oleh sang ketua OSIS. Terlihat diujung sana seorang wanita
sedikit berlari menuju kelas ku ini.
“ada ember gak?” ooh perempuan itu Luvi. “gak ada” hirra
dengan tanggap menjawab pertanyaan itu.
“Ah elah lamaaa…. Pake ini aja deh” Gumam Luvi sambil
menggeret sebuah tong sampah yang menjijikan itu menjauhi kelas ku dan menuju
ruang koridor. Tentu saja Luvi tidak memasukan tong itu kedalam koridor. Hanya orang
bodoh yang akan memasukan tong yang kotor kedalam ruangan. Ia hanya menaruhnya
di depan sambil duduk santai seperti sedang menikmati pemandangan.
Tunggu…. Kenapa tidak terpikir olehku. Pertanyaan yang
harusnya kulemparkan kepada Luvi saat ia menggeret tong Sampah kelas ku. Apa
yang ia lakukan??
Selang beberapa lama saat senam itu dimulai kerusuhan mulai
terjadi di berbagai sudut. Seperti sebuah demo. Demo yang menuntut agar Cindy
menghentikan gerakannya yang yaaa entah lah aku bingung menyebutnya.
Tanpa banyak bicara,sesorang yang telah menunggu waktu yang
pas ini pun langsung bangkit dari tempat duduknya. Ya itu Luviana,dengan menggeret
tong sampahnya.
Drap……. Tong sampah itu mendarat di kepala Cindy. Menutupi hampir
setengah badan Cindy. Iyuuukh,menjijikan sekali. Tempat yang kotor itu masuk ke
kepala. Tak pernah kubayangkan sebelumnya. Tanpa basa-basi Luviana lari
meninggalkan TKP tersebut.
Tepuk tangan dari seluruh kelas ini memenuhi seluruh SMP ini.
Wohooo….. point untuk Luviana. Seorang wanita dengan gayanya yang tomboy
memiliki keanehan yang luar biasa. Dia menumpahkan emosinya didepan orang
banyak. Tanpa menggunakan kata-kata.
“Luviana Noviardita” seketika juga seluruh kelas hening. Seorang
guru memanggil Luvi dengan microphone. Ya karena tidak mau dianggap
pengecut,Luvi berjalan menuju ruang BP.
Menurut mu apa yang didapat Luviana saat menyusuri kelas
menuju ruang BP? Kalau jawaban mu adalah cacian,kalian salah besar. Luviana
mendapat tepuk tangan meriah di setiap
langkahnya. Mendapat pujian dari orang orang yang dilewatinya. Great one point
again for Luvi.
Sepertinya aneh ya kalau orang yang membuat tindakan yang
sebenarnya memalukan orang lain malah mendapat pujian. Tapi itulah anak muda
jaman sekarang. Semua sudah dibalik.
Dan pada saat inilah baru aku mengerti. Jadi ini semua
sebenarnya bukan hanya urusan pribadi antara Luviana dan Cindy saja. Tapi ini
semua ada sangkut pautnya dengan orang banyak. Ini urusan angkatan 15 karna
gerakan hot dari Cindy.
Tapi tentu saja aku tidak mengerti. Toh aku juga tidak
mengerti dari awal. Tapi itulah detektif selalu berhasi memecahkan walaupun
tidak dari awal menyimaknya ;)
********
Kriiiiiiing……. Dan saat itu juga aku terbangun dari tidurku. Hei
dari tadi aku ini tertidur atau melamun? Lampu ku tidak padam. Ooh notebook ku
pun mati karna batrai nya habiss. Aaah akuuu tertidur.
*TAMAT*
Jumat, 10 Mei 2013
X Factor 10 Mei 2013
kali ini di ajang X Factor tinggal menyisakan 3 orang peserta diantaranya : Fatin Shidqia Lubis, Novita Dewi, dan Nu Dimension.
Pembukaan kali ini di buka dengan penampilan dari 3 finalis yang menyanyikan lagu dari Bon Jovi "It,s My Live" dan yang lebih mengejutkan lagi penampilan mereka diiringi dengan iringan gitar dari Lilo. Thats make the stage feel so hot. WOW
Dan inilah lagu yang mereka bawakan selama Gala X Factor
Fatin : Anything at Once,Lenka
Novita: Try,Pink
Nu Dimension: Only Girl,Rihanna
nah kalo yang kedua ini mereka nyanyi sama mentornya
Novita: Bawalah cintaku,Afgan
Nu Dimension : Virtual Insanity,Jamiroquai
Fatin : Material Girl, Madonna
nah kalo yang ini babak ketiga
Novita : Hello, Beyonce
Nu Dimension : Man in the Mirror, Michael Jackson
Fatin : Grenade, Bruno Mars
Tetapi dalam Gala X factor malam ini tidak ada yang keluar. Dikarenakan untuk memperpanjang waktu dalam memvoting para jagoannya nih
segini ajah okee ;;)
Pembukaan kali ini di buka dengan penampilan dari 3 finalis yang menyanyikan lagu dari Bon Jovi "It,s My Live" dan yang lebih mengejutkan lagi penampilan mereka diiringi dengan iringan gitar dari Lilo. Thats make the stage feel so hot. WOW
Dan inilah lagu yang mereka bawakan selama Gala X Factor
Fatin : Anything at Once,Lenka
Novita: Try,Pink
Nu Dimension: Only Girl,Rihanna
nah kalo yang kedua ini mereka nyanyi sama mentornya
Novita: Bawalah cintaku,Afgan
Nu Dimension : Virtual Insanity,Jamiroquai
Fatin : Material Girl, Madonna
nah kalo yang ini babak ketiga
Novita : Hello, Beyonce
Nu Dimension : Man in the Mirror, Michael Jackson
Fatin : Grenade, Bruno Mars
Tetapi dalam Gala X factor malam ini tidak ada yang keluar. Dikarenakan untuk memperpanjang waktu dalam memvoting para jagoannya nih
segini ajah okee ;;)
Langganan:
Postingan (Atom)