Kamis, 09 April 2020
Berdamai dengan diri sendiri
Kalau ditanya lebih baik menyakiti atau disakiti?
Kalo gua dengan mantap akan menjawab lebih baik disakiti. Kenapaa? Gampaang jawabnya.
Kalo lu nyakitin orang atau disini memilih untuk menyakiti, kalian akan bermasalah dengan 2 hati. Hati lu sendiri dan hati orang lain, or maybe if you an ignorance people, you gonna only have one problem, someone heart (even you didn't feel it). Nah disini masalahnya, sulit banget nyembuhin hati orang lain tuuh, walaupun dia bilang "gapapa" But nobody knows someone heart, right?
Tapi kalo lu merasa disakiti, kalian hanya bermasalah dengan 1 hati. Your own heart!!! Dan itu membuat agak sedikit mudaah. Karna berdamai dengan diri sendiri lebih mudah untuk dilakukan. Lebih mudah untuk di koordinir. Dan terkadaang bisa disembuhkan dengan yang namanya waktu. Sabar dan banyak berdo'a ajaa.
Oh iyaa sama mau ceritaaa. Ini sebenernya agak kontradiksi, tapi ini membuat gua lebih mudah untuk memaafkan dan memaklumi orang laiin dan kondisii. Kalau kalian marah sama orang atau benci dan kesal sama orang, yang sakit itu bukan mereka. Tapi dirimu sendiri. Memaafkan orang lain itu bukan artinya lu memaafkan orang itu, tapi lu berdamai dengan diri kalian sendiri dan memaafkan kesalahan diri kalian karena telah membenci orang lain. Kalian memaafkan orang lain itu artinya kalian memberikan hak hati kalian untuk merasakan kesejukan dan ketenangan lagi. Kalian memaafkan orang lain bukan artinya kalian damai dengan orang itu, tapi kalian berdamai dengan diri sendiri.
Sabtu, 28 Maret 2020
Aku rindu saat semua baik-baik saja
Pengen curhat!!!
Gua tuh orangnya gampang banget kebawa suasana, dan yang paling nyebelin gua juga orangnya mudah untuk mengingat suasana yang gua rasakan waktu dulu-dulu.
Dan yang paling nyusahin itu kalo udah kebawa suasana, terus nyium bau sesuatu atau denger lagu, suatu saat ketika gua nyium lagi baunya atau denger lagi lagunya itu rasanya langsung keinget suasana yang dulu.
I'm graduated from D3 1 year ago. Pertama kali ditinggal sama ayah di kosan (untuk lanjut kuliah), langsung beli barang-barang. Salah satunya baygon. Sebelum ayah pulang, disemprot lah itu baygon di dalam kamar, sekitar 2 jam baunya gak ilang dan disitu gua lagi baper karna ditinggal pertama kali untuk hidup sendiri. Dan sampe sekarang, ketika gua nyium bau baygon yang sama pasti bawaannya sediih :( langsung bisa ngerasain lagi rasanya ditinggal sendirian di perantauan.
Lagu juga sama, lagu "symphony" dan "something just like this" Sering gua puter buat nemenin belajar pas mau UAS tingkat 1. Sampe sekarang bawaannya gak mau denger lagi lagunya, karna setiap denger masih kerasa susahnya belajar untuk kenaikan tingkat :( (iya gua cemen banget tingkat 1 isinya nangis terus takut gak naik tingkat).
Ada lagu juga judulnya "Goodbye - Jason Derulo x David Guetta", sering gua dengerin pas lagi nge fans sama someone yang baru aja gua liat selama 3 tahun kuliah padahal kita seangkatan. Sampe sekarang kalo denger lagunya pasti keinget momen momen kalo ada dia lewat cengar cengir gak jelas, ada jadwal jaga medis dan orangnya lagi main di lapangan senengnya naudzubillah (malu sih ngakuinnya, tapi gapapa lah, cuman ngefans biasaa gak sampe sukaa atau gimana).
And now i stuck in the moment that hard to get out :( karna gak ada referensi lagu baru jadi cuman muter lagu yang lama-lama dan psikis ini kambuh lagi, dimana lagu-lagu itu sering gua dengarkan saat kondisinya baik-baik saja. Sekarang gua harus stay di kosan entah sampai kapan dan diiringin lagu yang udah gua denger saat semuanya baik-baik saja. Langsung rinduu bangeeet sama suasana dulu, dimana orang bisa bebas beraktifitas di luar tanpa takut wabah ini :(
AKU RINDU SAAT SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA. DAN MENDENGARKAN LAGU HANYA MEMBUAT BATIN TERSIKSA KARNA RINDU AKAN KEADAAN YANG DULU MAKIN MEMBUNCAH
Gua tuh orangnya gampang banget kebawa suasana, dan yang paling nyebelin gua juga orangnya mudah untuk mengingat suasana yang gua rasakan waktu dulu-dulu.
Dan yang paling nyusahin itu kalo udah kebawa suasana, terus nyium bau sesuatu atau denger lagu, suatu saat ketika gua nyium lagi baunya atau denger lagi lagunya itu rasanya langsung keinget suasana yang dulu.
I'm graduated from D3 1 year ago. Pertama kali ditinggal sama ayah di kosan (untuk lanjut kuliah), langsung beli barang-barang. Salah satunya baygon. Sebelum ayah pulang, disemprot lah itu baygon di dalam kamar, sekitar 2 jam baunya gak ilang dan disitu gua lagi baper karna ditinggal pertama kali untuk hidup sendiri. Dan sampe sekarang, ketika gua nyium bau baygon yang sama pasti bawaannya sediih :( langsung bisa ngerasain lagi rasanya ditinggal sendirian di perantauan.
Lagu juga sama, lagu "symphony" dan "something just like this" Sering gua puter buat nemenin belajar pas mau UAS tingkat 1. Sampe sekarang bawaannya gak mau denger lagi lagunya, karna setiap denger masih kerasa susahnya belajar untuk kenaikan tingkat :( (iya gua cemen banget tingkat 1 isinya nangis terus takut gak naik tingkat).
Ada lagu juga judulnya "Goodbye - Jason Derulo x David Guetta", sering gua dengerin pas lagi nge fans sama someone yang baru aja gua liat selama 3 tahun kuliah padahal kita seangkatan. Sampe sekarang kalo denger lagunya pasti keinget momen momen kalo ada dia lewat cengar cengir gak jelas, ada jadwal jaga medis dan orangnya lagi main di lapangan senengnya naudzubillah (malu sih ngakuinnya, tapi gapapa lah, cuman ngefans biasaa gak sampe sukaa atau gimana).
And now i stuck in the moment that hard to get out :( karna gak ada referensi lagu baru jadi cuman muter lagu yang lama-lama dan psikis ini kambuh lagi, dimana lagu-lagu itu sering gua dengarkan saat kondisinya baik-baik saja. Sekarang gua harus stay di kosan entah sampai kapan dan diiringin lagu yang udah gua denger saat semuanya baik-baik saja. Langsung rinduu bangeeet sama suasana dulu, dimana orang bisa bebas beraktifitas di luar tanpa takut wabah ini :(
AKU RINDU SAAT SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA. DAN MENDENGARKAN LAGU HANYA MEMBUAT BATIN TERSIKSA KARNA RINDU AKAN KEADAAN YANG DULU MAKIN MEMBUNCAH
Rabu, 10 September 2014
Aku Tidak Sendiri
Namaku Rho. Semua orang berkata bahwa
aku adalah anak perempuan yang sempurna. Dengan rambutku yang tergerai lembut
hingga bahu, selalu terjuntai dengan warna legam nan lebat. Aku memang manusia
biasa, tak memiliki kekuatan aneh yang diturunkan dari orang-orang yang tiada
sebelum aku lahir. Dan juga Orang tua ku, Mereka juga hanya manusia biasa yang
menjalankan kehidupan layaknya orang normal, ayah yang bekerja sebagai pegawai
swasta dan ibu yang selalu berada di rumah kapan pun, Ya hanya Ibu Rumah
Tangga. Mereka menyayangiku, sangat menyayangiku.Tapi aku benci mereka.Terutama
ibu.Karna rahimnya lah aku lahir ke dunia ini, menapakkan kaki di bawah sinar
mentari dan berdiri di atas tanah.Di dunia yang sesungguhnya sangat menyedihkan
bagiku.Kata orang-orang aku ini hanya memiliki satu tubuh.Tapi sepenglihatan ku
aku kembar, dan dia menempel denganku.
Semua
orang berkata bahwa aku sempurna.Apanya yang sempurna? Dengan saudara kembar
yang menempel di tubuhku apa bisa aku di katakan sempurna? Itu
menyedihkan.Sangat menyedihkan.Dunia yang seharusnya dapat dinikmati seorang
diri tetapi aku harus berbagi dengan saudara kembar yang menjengkelkan itu.Tetapi
ada sekelebat kebanggaan yang mengembang di dada, seumur aku menarik napas yang
disediakan oleh alam ini, namaku lah yang selalu disebut, tak pernah sekalipun
ada yang memanggil namanya.
Setiap hari aku selalu mengganggu
Saudara kembarku itu agar dia merasa tidak betah lagi untuk tetap satu tubuh
denganku.Aku selalu mengutarakan kekesalan ku pada ibu ku.Meminta untuk
melepaskannya dari tubuh ku.Tetapi semua yang ku lakukan itu hanya membuat ibu
ku selalu berkaca-kaca dan berkata
“Semoga dengan imajinasimu yang tinggi,
kamu menjadi anak yang pandai ya Rho.”
Imajinasi? Tidak kah ibu mengerti bahwa aku
sangat marah harus berbagi dengan orang lain. Jika tidur, aku harus
berdampingan dengan saudara kembar ku, sedangkan ibu hanya menyediakan kasur
dan kamar yang menurutku hanya cukup untuk di nikmati sendiri. Jika belajar,
aku harus melakukan hal yang sama, berbagi dengan saudara kembarku, dan hanya
disediakan kursi untuk satu orang.
Aku selalu merengek kepada ayahku atau
ibu ku. Kata-kata yang selalu ku ulang
“Ayoo ibu lepaskan dia dari tubuhku”
“Dia siapa Rho?” jawab ayahku lembut
“Ini ayah, dia menempel denganku” aku pun mulai menangis
“Tidak ada siapa-siapa di tubuhmu. Kau
wanita yang sempurna Rho”
Aku bingung, mengapa semua orang
menganggap aku ini sendiri? Aku ini berdua, hidup berbagi dengan orang lain.
Dia saudara kembar ku.menempel di tubuhku. Mengikuti ku kemanapun aku pergi.
Jika ibu tak ada, kadang-kadang aku
mencubit pipinya.Tapi yang kudapat, pipi sebelah kanan ku yang merah.Jika
sedang kesal, aku mendesaknya ke tembok.Dengan maksud membuatnya terluka.Terakhir
kali ku lakukan itu, Ibu ku langsung bertanya
“ Ngapain Rho? Nanti badan mu sakit
semua”
“Ini bu dia menjengkelkan”
Ibu ku langsung pergi dengan mata
berkaca-kaca.Biarlah, Aku tak peduli dengannya.Karna dialah aku menjadi seperti
ini. Untuk apa aku peduli. Tapi ibu benar, badan ku sakit semua selesai
mendesaknya ke tembok.
******
“Apa perlu kita bawa Rho ke Dokter atau
Psikolog? Aku takut mental Rho terganggu”
“Dia masih terlalu kecil untuk
diteraphy, lagi pula ayah yakin, Rho hanyalah berimajinasi, biarlah Dia bermain
dengan imajinasinya”
“Tapi ini terlalu brutal, dia
benar-benar mengira bahwa dia adalah kembar siam.Aku sering mendapati pipinya
merah bekas cubitan. Aku yakin dia mencubit dirinya sendiri yang ia kira adalah
saudara kembarnya. Terakhir kali aku melihat dia mendesak tubuhnya sendiri ke
tembok.”
“Oke, besok kita akan ke Psikolog tanpa
Rho.Kita bicara dulu saja dengan ahlinya.”
******
Sebenarnya saudara kembarku itu tidak
pernah bicara padaku. Menatap ku pun tak pernah ia lakukan. Tapi aku tetap saja
kesal dan selalu ingin menyakitinya.Terkadang aku bentak dia agar dia berbicara
ataupun menoleh. Aku pernah melakukannya di sekolah dan Ibu Guru berkata lembut
pada ku
“Rho, jangan berbicara sendiri. Ayo
perhatikan Ibu”
Aku menjadi amat benci dengan saudara
kembarku itu.Aku sering di tertawakan oleh teman-teman sekolah karna dianggap
gila.Suka berbicara sendiri, memukul diri sendiri, bahkan sering mendorong
dinding.
******
“Tak ada jalan lain Yah. Kita harus
mengikutsertakan Rho ke Psikolog itu. Sudah terlalu dewasa apabila itu masih
dianggap imajinasi”
“ Baiklah, besok kita ajak Rho ke Rumah
Sakit. Biarkan Psikolog itu melihat keadaan Rho”
Psikolog?Apa itu? Apa itu menakutkan?
Tapi kata Ayah, dia bisa membantu ku menghilangkan saudara kembar ku. Apapun
itu, jika Psikolog bisa menghilangkan Dia dari tubuh ku, akan ku jalan kan
sepenuh hati,
Keesokan harinya aku berangkat ke
Psikolog dengan Ayah dan Ibu. Ternyata Psikolog hanya seorang wanita berpakaian
serba putih yang duduk di ruangan yang senada dengan warna bajunya.Sebenarnya
aku takut, tapi Psikolog itu sangat ramah padaku.Jadi rasa takut ku agak
sedikit berkurang.
******
Hari pertama mengikuti teraphy di
ruangan yang serba putih itu aku hanya di jejali beberapa pertanyaan.Yaa
sekiranya seperti ini.
“Rho, Apa kamu tidak merasa senang
memiliki teman yang selalu ada di manapun kamu berada?”
Aku menggeleng
“Apa dia sering mengganggu mu?”
Aku menggeleng untuk kedua kalinya
“Jika tidak, biarlah dia hidup dengan
mu, jangan sakiti dia lagi”
Untuk pertama kalinya aku mengangguk.
Bukan untuk menyetujui. Hanya supaya
percakapan ini berhenti.
Akhir-akhir ini aku jadi sering
mengunjungi Psikolog itu.Itu membuat ku marah.Perempuan itu tidak dapat
menyelesaikan masalah yang aku hadapi.Semakin sering aku mengujungi ruangan
putih itu, semakin sering aku harus bermain dalam imajinasiku.Saat aku mulai
marah dengan pertanyaan yang membosankan dan ku anggap tak penting, semakin
sering pula logam tipis yang tajam menyemburkan cairan putih menembus kulit ku.
Disaat-saat itu lah aku mulai merasa
tenggelam.Lalu bermain di dunia yang memiliki warna yang aneh.Saat- saat
seperti itulah aku melihat bahwa kembaran ku sudah terlepas dengan ku.Mungkin
ini adalah salah satu teraphynya.Tapi kejanggalan mulai terlihat.Dia berlari
dengan arah yang abstrak.Entah mengapa aku ikut lari mengejarnya. Tak peduli
bahwa aku tak memiliki tujuan untuk apa aku mengejarnya. Aku hanya ingin
berlari.
Aku mulai terbangun dan mendapati diriku
dalam keadaan yang tidak layak. Dengan tangan dan kaki
yang diikat. Dan samar-samar aku mulai mendengar percakapan antara Ibu
ku dan Psikolog itu
“Mengapa keadaan Rho menjadi Buruk?”
isak Ibu Rho
“Saya takut tingkah brutal Rho akan
membahayakan dirinya dan orang lain.”
“Apa tidak bisa di sembuhkan dengan
segera?”
“Ibu harus bersabar. Sebenarnya agak
terlambat membawa Rho dalam keadaan yang benar-benar dia menganggap bahwa
dirinya kembar siam. Kasus ini pernah terjadi beberapa tahun silam.Akhirnya
sangat tragis, Anak itu berusaha membunuh saudara kembarnya dengan mendekap dirinya
yang ia kira kembarannya dengan bantal, dan yaa, dia meninggal.”
“Saya tidak mengerti mengapa keadaan
anak saya bisa seperti ini.Saat masih kecil dia memang sering bermain dan
berbicara sendiri.Saya kira itu adalah hal yang wajar untuk seorang bocah kecil
yang memiliki teman imajinasi. Tapi saat dewasa mengapa dia merasa bahwa teman
imajinasinya itu adalah kembarannya yang menempel dengannya”
“Ya, itu adalah kelainan yang jarang
terjadi.Otak dari Rho menyimpan informasi yang salah. Sebenarnya ada salah satu
cara tradisional jaman dahulu yang dapat menghilangkan informasi yang salah”
“Lakukan lah”
“Hanya saja cara ini agak ekstrem.
Pertama Dokterakan mengebor otak Rho pada bagian belakang dan menyedot sedikit
cairan cerebrum dari otak bagian belakang. Akan ada beberapa informasi yang
ikut hilang bersamaan dengan informasi yang saat itu di pikirkan Rho.Saya akan
membuat Rho memikirkan Saudara kembarnya itu dan Dokter yang sudah di sediakan langsung
melakukan pembiusan. Dan di lanjut dengam pengeboran yang sudah saya
jelaskan.Izin kan saya melakukan itu pada Rho?”
“Berapa persenkan keberhasilan yang akan
terwujud?”
“Hanya 50% tapi kami akan berusaha
semaksimal mungkin”
“Lakukanlah yang terbaik, saya mohon”
Hanya itu yang dapat ku tangkap.Akan ada
alat yang menakutkan menembus tengkorak belakang itu. Dan tidak akan lama lagi
aku kan merasakannya. Aku sangat takut. Seakan akan ruangan itu menjadi dingin
sending es. Rasanya Glomelurus ku hanya dapat menyaring butiran- butiran es
yang beku.Dingin dan beku. Hanya itu yang dapat ku rasakan
Sang Psikolog dan rekan Dokter tak
menunggu waktu lama lagi. Satu hari setelah semuanya di bicarakan, praktek
pengeboran otak itu pun di jalani, dengan tenang sang Psikolog mempermainkan
otak ku dalam keadaan sadar agar aku hanya memikirkan saudara kembar ku. Tak
membutuhkan banyak waktu, logam tipis itu pun menembus kulit ku dan Dokter
melakukan tugasnya.
Beberapa hari kemudian, aku pun di
perbolehkan untuk pulang.Entah mengapa aku bisa berada dirumah sakit. Oh
mungkin Ibu benar. Aku kecelakaan dan terbentur sesuatu yang besar sehinnga
membuatku sedikitlupa akan hal yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Karna
memang ada bekas jahitan di bagian belakang kepala ku.
Selasa, 25 Juni 2013
Mister Lorong Sekolah
awaas parno loh yaa? :p silahkan di baca :)
Misteri
Lorong Sekolah
Kring…… “huh akhirnya” eluhku
sambil menyapu keringat di keningku. Seluruh murid dikelas ku langsung beranjak
pergi meninggalkan bangkunya masing masing. Tapi aku masih terpaku dikursi kayu
ku sambil melamun menatap kantin di balik jendela yang terletak sampingku. Beberapa
lama kemudian seluruh kelas sudah sepi sunyi.
Tiba-tiba sebuah dobrakan pintu
yang keras terjadi di sudut lorong. Karna aku masih terpaku di bangku ku,aku
tak bisa melihat siapa murid yang masih berada di lorong dan mendobrak pintu. Tapi aku mendengar suara langkah kaki
menuju kelas ku. Dan tiba-tiba Tok…Tok…Tok… berkali kali seseorang di balik
jendela di sebrangku mengetuk kaca. “hei,gak lucu tau ga?” bukannya berhenti
mengetuk,tapi malah semakin keras ia mengetuk.
Karna suara ketukan itu,pandangan
ku yang awalnya hanya menatap kantin yang kosong langsung teralih pada sumber
suara itu. Baru saja kaki ku bergeser beberapa cm dari tempat awal ku berpijak,sesorang
laki laki berbadan besar meloncat menghampiri ku. Sontak aku langsung menutup
kedua mata ku.
“dindaaaaaa…… buruan
ganti baju,temen temen udah pada ngumpul tuh”
mendengar suara itu aku langsung menyenderkan tubuh ke kursi. Itu Kiki
teman satu eskul ku (Basket)
“konyol lu ki,kaget
tau ga? Iya iya ini mau ganti baju. Wait yaa?”
“cepet ya? Ntar diomelin
loh” itu lah kata terakhir Kiki sebelum meninggalkan ku
Tanpa banyak alasan aku langsung
angkat kaki dan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Berhubung kelas ku
berada paling pojok, aku harus menyusuri kelas lain sebelum akhirnya aku sampai
di kamar mandi. Semua kelas sepi sunyi. Mungkin semuanya sudah pulang.
Sesampainya dikamar mandi aku
langsung berganti pakaian. Tunggu….selama aku lewat tadi aku tak melihat teman
teman yang lain. Lalu siapa yang mendobrak pintu dan mengetuk jendela? Tiba tiba
ada seseorang yang memukul pintu kamar mandi. Lamunan ku buyar seketika. Aku mencoba
untuk tidak peduli,dan langsung membereskan seragam ku.
Belum selesai membereskan
seragam,aku mendengar seperti orang berlari lari keluar dari kelas, tidak hanya
satu orang,sepertinya banyak. Tanpa banyak bicara aku langsung membereskan tas
ku dan menuju ke lapangan.
********
“nah ini dia yang
ditunggu dateng juga,betah amat sih cin di lorong?” sapa Esa yang juga teman
eskul ku.
“masih banyak orang
ini kok sa” jawab ku menutupi rasa takut ini
“banyak apanya? Tadi
sih gua liat di lorong tinggal lu doing din” sambung Kiki
“iih orang tadi pas
gua ganti baju ada banyak orang lari larian kaya baru keluar kelas gitu ko” omel
ku
“lu gak merem kan
waktu lu jalan dari kelas ke kamar mandi? Masa lu gak liat sih kalo lorong udah
kosong melompong gitu? Jawab Kiki enteng
Dash……. Jantungku langsung terpompa
kencang karna mendengar kata kata Kiki. Aku memang tidak melihat siapa siapa
dilorong tadi? Lalu siapa yang membuat suara suara itu?
Bunyi peluit membuyarkan lamunan
ku,Pembina kami menyuruh kami untuk beristirahat sejenak. Baru saja aku
menyandarkan tubuh ini,tiba-tiba Iqbal sang ketua kelas menghampiri ku sambil
menyerahkan kunci kelas.
“besok gua gak masuk din,ada acara keluarga,titip kunci ya? Besok
pagi jadi lu yang buka.” Ucap Iqbal datar “okee siap komandan” canda ku
Setelah beberapa lama latihan,kami
pun selesai. Dengan sigap aku mencari uang untuk ongkos pulang. Sial…. Uang ku tak
ada di tas. Ah.. aku meninggalkannya di loker kelas. Apa ini artinya aku harus
kembali ke lorong? Tapi jika tidak kembali ke kelas,aku tak akan bisa pulang. Baiklah
aku akan kembali ke lorong
“esaaaa….. tungguin
gua ya? Uangnya ketinggalan dikelas nih.” Teriak ku “okee,ati ati din nanti ada…..
hiiy. Hahaha”
Kuambil kunci di dalam tas,ku
langkahkan kaki menuju lorong. Sesampai dikelas aku langsung merogoh loker ku. Nah…
dapat!! Langsung saja ku masukan uang ku ke dalam kantong. Tanpa banyak
bicara,aku langsung keluar kelas dan langsung menguncinya. Karna terburu buru
dan ketakutan,aku menjatuhkan kunci nya. Aku menunduk dan mengambil kuncinya.
Tiba-tiba sebuah tangan menggenggam
tangan ku. Aku langsung mengankat kepalaku. Ituu….ituu… sebuah wajah yang
sangat hancur. Berlumuran darah dan tak ber hidung. Ada di hadapan ku dan
menggenggam tangan ku. Mulutku bungkam,berkata A pun aku tak mampu. Dia menyeringai
menampakan giginya yang tajam.
Aku langsung memejamkan mata,dan tiba tiba,suasana kembali
sepi. Tidak ada siapa siapa di hadapan ku. Aku langsung mengambil kunci dan
berlali keluar. Tiba tiba angin berhembus sangat kencang. Aku pun
terhanyut,lama kelamaan angin itu semakin panas. Dan sesosok pria besar
berjubah hitam muncul dihadapan ku. Aku pun mengalihkan padangan ku dari pria
besar itu. Tapi apes sekali diriku ini. Sesosok anak kecil ada di belakang ku
sambil memegangi tas ku. Aku masih bungkam,membuka mulut saja aku tak mampu.
Aku terjatuh di dekat kamar mandi. Dengan napas yang
tersenggal senggal aku berusaha keluar dari lorong itu. Aku tak mampu berdiri. Kaki ku dipeluk oleh anak kecil itu,sambil
menyeringai kearah ku. Itu lah terakhir yang kuingat.
Tiba tiba aku ada diruang UKS bersama teman teman eskul
basket ku. “ada apa?” aku baru bisa membuka mulutku.
“gua liat tadi lu pingsan din di lorong. Lu kenapa din?” Tanya esa
“gapapa. Gua kecapean aja. Gua mau pulang sa” jawab ku seperti
menahan tangis.
“yaudah ayoo” jawab esa sambil membopong ku di pundaknya.
“esa titip kunci ini ya? Gua kayanya besok gak masuk deh.” Sambil
menyodorkan kunci ke Esa
“iya sini,lu istirahat aja ya?”
********
Mungkin itu pertama kali dan terakhir kalinya aku mengalami
kejadian seperti itu. Semoga saja teman teman ku tidak pernah mengalaminya.
*TAMAT*
Jumat, 14 Juni 2013
tempat jam tangan yang elegant
kalian punya banyak jam tangan? tapi gak tau cara nyimpennya? tenang kawan aku punya tempat jam tangan yang bisa kalian buat sendiri tanpa banyak biaya ;)
bahan yang di butuhkan :
1. Sterofoam
2. Kertas Kado
3. Gunting,Isolasi,gantungan gordain,cutter/gunting
nah ini dia langkah langkah nya :
1. bungkuslah Sterofoam dengan kertas kado yang sudah disediakan. (ukuran tergantung banyaknya jam tangan yang ingin diletakkan)
2. sterofoam yang sudah dibungkus boleh dihias sesuail selera. Seperti contoh disini
3. tancap kan gantungan Gordain di posisi atas sterofoam, atau bisa diatus sesuai dengan panjang jam tangan.
4. jika sudah selesai,gantungkan jam tangan di gantungan gordain yang sudah ditancapkan
Langganan:
Postingan (Atom)