Kamis, 09 April 2020

Berdamai dengan diri sendiri

Kalau ditanya lebih baik menyakiti atau disakiti? 
Kalo gua dengan mantap akan menjawab lebih baik disakiti.  Kenapaa? Gampaang jawabnya. 

Kalo lu nyakitin orang atau disini memilih untuk menyakiti, kalian akan bermasalah dengan 2 hati. Hati lu sendiri dan hati orang lain, or maybe if you an ignorance people, you gonna only have one problem, someone heart (even you didn't feel it).  Nah disini masalahnya, sulit banget nyembuhin hati orang lain tuuh, walaupun dia bilang "gapapa"  But nobody knows someone heart, right? 

Tapi kalo lu merasa disakiti, kalian hanya bermasalah dengan 1 hati. Your own heart!!! Dan itu membuat agak sedikit mudaah. Karna berdamai dengan diri sendiri lebih mudah untuk dilakukan. Lebih mudah untuk di koordinir. Dan terkadaang bisa disembuhkan dengan yang namanya waktu. Sabar dan banyak berdo'a ajaa. 

Oh iyaa sama mau ceritaaa. Ini sebenernya agak kontradiksi, tapi ini membuat gua lebih mudah untuk memaafkan dan memaklumi orang laiin dan kondisii. Kalau kalian marah sama orang atau benci dan kesal sama orang, yang sakit itu bukan mereka. Tapi dirimu sendiri. Memaafkan orang lain itu bukan artinya lu memaafkan orang itu, tapi lu berdamai dengan diri kalian sendiri dan memaafkan kesalahan diri kalian karena telah membenci orang lain. Kalian memaafkan orang lain itu artinya kalian memberikan hak hati kalian untuk merasakan kesejukan dan ketenangan lagi. Kalian memaafkan orang lain bukan artinya kalian damai dengan orang itu, tapi kalian berdamai dengan diri sendiri. 

Sabtu, 28 Maret 2020

Aku rindu saat semua baik-baik saja

Pengen curhat!!!

Gua tuh orangnya gampang banget kebawa suasana, dan yang paling nyebelin gua juga orangnya mudah untuk mengingat suasana yang gua rasakan waktu dulu-dulu.
Dan yang paling nyusahin itu kalo udah kebawa suasana, terus nyium bau sesuatu atau denger lagu, suatu saat ketika gua nyium lagi baunya atau denger lagi lagunya itu rasanya langsung keinget suasana yang dulu.

I'm graduated from D3 1 year ago. Pertama kali ditinggal sama ayah di kosan (untuk lanjut kuliah), langsung beli barang-barang. Salah satunya baygon. Sebelum ayah pulang, disemprot lah itu baygon di dalam kamar, sekitar 2 jam baunya gak ilang dan disitu gua lagi baper karna ditinggal pertama kali untuk hidup sendiri. Dan sampe sekarang, ketika gua nyium bau baygon yang sama pasti bawaannya sediih :( langsung bisa ngerasain lagi rasanya ditinggal sendirian di perantauan.

Lagu juga sama, lagu "symphony" dan "something just like this" Sering gua puter buat nemenin belajar pas mau UAS tingkat 1. Sampe sekarang bawaannya gak mau denger lagi lagunya, karna setiap denger masih kerasa susahnya belajar untuk kenaikan tingkat :( (iya gua cemen banget tingkat 1 isinya nangis terus takut gak naik tingkat).

Ada lagu juga judulnya "Goodbye - Jason Derulo x David Guetta", sering gua dengerin pas lagi nge fans sama someone yang baru aja gua liat selama 3 tahun kuliah padahal kita seangkatan. Sampe sekarang kalo denger lagunya pasti keinget momen momen kalo ada dia lewat cengar cengir gak jelas, ada jadwal jaga medis dan orangnya lagi main di lapangan senengnya naudzubillah (malu sih ngakuinnya, tapi gapapa lah, cuman ngefans biasaa gak sampe sukaa atau gimana).

And now i stuck in the moment that hard to get out :( karna gak ada referensi lagu baru jadi cuman muter lagu yang lama-lama dan psikis ini kambuh lagi, dimana lagu-lagu itu sering gua dengarkan saat kondisinya baik-baik saja. Sekarang gua harus stay di kosan entah sampai kapan dan diiringin lagu yang udah gua denger saat semuanya baik-baik saja. Langsung rinduu bangeeet sama suasana dulu, dimana orang bisa bebas beraktifitas di luar tanpa takut wabah ini :(
AKU RINDU SAAT SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA. DAN MENDENGARKAN LAGU HANYA MEMBUAT BATIN TERSIKSA KARNA RINDU AKAN KEADAAN YANG DULU MAKIN MEMBUNCAH

Rabu, 10 September 2014

Aku Tidak Sendiri



Namaku Rho. Semua orang berkata bahwa aku adalah anak perempuan yang sempurna. Dengan rambutku yang tergerai lembut hingga bahu, selalu terjuntai dengan warna legam nan lebat. Aku memang manusia biasa, tak memiliki kekuatan aneh yang diturunkan dari orang-orang yang tiada sebelum aku lahir. Dan juga Orang tua ku, Mereka juga hanya manusia biasa yang menjalankan kehidupan layaknya orang normal, ayah yang bekerja sebagai pegawai swasta dan ibu yang selalu berada di rumah kapan pun, Ya hanya Ibu Rumah Tangga. Mereka menyayangiku, sangat menyayangiku.Tapi aku benci mereka.Terutama ibu.Karna rahimnya lah aku lahir ke dunia ini, menapakkan kaki di bawah sinar mentari dan berdiri di atas tanah.Di dunia yang sesungguhnya sangat menyedihkan bagiku.Kata orang-orang aku ini hanya memiliki satu tubuh.Tapi sepenglihatan ku aku kembar, dan dia menempel denganku.
     Semua orang berkata bahwa aku sempurna.Apanya yang sempurna? Dengan saudara kembar yang menempel di tubuhku apa bisa aku di katakan sempurna? Itu menyedihkan.Sangat menyedihkan.Dunia yang seharusnya dapat dinikmati seorang diri tetapi aku harus berbagi dengan saudara kembar yang menjengkelkan itu.Tetapi ada sekelebat kebanggaan yang mengembang di dada, seumur aku menarik napas yang disediakan oleh alam ini, namaku lah yang selalu disebut, tak pernah sekalipun ada yang memanggil namanya.
Setiap hari aku selalu mengganggu Saudara kembarku itu agar dia merasa tidak betah lagi untuk tetap satu tubuh denganku.Aku selalu mengutarakan kekesalan ku pada ibu ku.Meminta untuk melepaskannya dari tubuh ku.Tetapi semua yang ku lakukan itu hanya membuat ibu ku selalu berkaca-kaca dan berkata
“Semoga dengan imajinasimu yang tinggi, kamu menjadi anak yang pandai ya Rho.”
Imajinasi? Tidak kah ibu mengerti bahwa aku sangat marah harus berbagi dengan orang lain. Jika tidur, aku harus berdampingan dengan saudara kembar ku, sedangkan ibu hanya menyediakan kasur dan kamar yang menurutku hanya cukup untuk di nikmati sendiri. Jika belajar, aku harus melakukan hal yang sama, berbagi dengan saudara kembarku, dan hanya disediakan kursi untuk satu orang.
Aku selalu merengek kepada ayahku atau ibu ku. Kata-kata yang selalu ku ulang
“Ayoo ibu lepaskan dia dari tubuhku”
“Dia siapa Rho?” jawab ayahku lembut
“Ini ayah, dia menempel denganku”  aku pun mulai menangis
“Tidak ada siapa-siapa di tubuhmu. Kau wanita yang sempurna Rho”
Aku bingung, mengapa semua orang menganggap aku ini sendiri? Aku ini berdua, hidup berbagi dengan orang lain. Dia saudara kembar ku.menempel di tubuhku. Mengikuti ku kemanapun aku pergi.
Jika ibu tak ada, kadang-kadang aku mencubit pipinya.Tapi yang kudapat, pipi sebelah kanan ku yang merah.Jika sedang kesal, aku mendesaknya ke tembok.Dengan maksud membuatnya terluka.Terakhir kali ku lakukan itu, Ibu ku langsung bertanya
“ Ngapain Rho? Nanti badan mu sakit semua”
“Ini bu dia menjengkelkan”
Ibu ku langsung pergi dengan mata berkaca-kaca.Biarlah, Aku tak peduli dengannya.Karna dialah aku menjadi seperti ini. Untuk apa aku peduli. Tapi ibu benar, badan ku sakit semua selesai mendesaknya ke tembok.
******
“Apa perlu kita bawa Rho ke Dokter atau Psikolog? Aku takut mental Rho terganggu”
“Dia masih terlalu kecil untuk diteraphy, lagi pula ayah yakin, Rho hanyalah berimajinasi, biarlah Dia bermain dengan imajinasinya”
“Tapi ini terlalu brutal, dia benar-benar mengira bahwa dia adalah kembar siam.Aku sering mendapati pipinya merah bekas cubitan. Aku yakin dia mencubit dirinya sendiri yang ia kira adalah saudara kembarnya. Terakhir kali aku melihat dia mendesak tubuhnya sendiri ke tembok.”
“Oke, besok kita akan ke Psikolog tanpa Rho.Kita bicara dulu saja dengan ahlinya.”
******
Sebenarnya saudara kembarku itu tidak pernah bicara padaku. Menatap ku pun tak pernah ia lakukan. Tapi aku tetap saja kesal dan selalu ingin menyakitinya.Terkadang aku bentak dia agar dia berbicara ataupun menoleh. Aku pernah melakukannya di sekolah dan Ibu Guru berkata lembut pada ku
“Rho, jangan berbicara sendiri. Ayo perhatikan Ibu”
Aku menjadi amat benci dengan saudara kembarku itu.Aku sering di tertawakan oleh teman-teman sekolah karna dianggap gila.Suka berbicara sendiri, memukul diri sendiri, bahkan sering mendorong dinding.
******
“Tak ada jalan lain Yah. Kita harus mengikutsertakan Rho ke Psikolog itu. Sudah terlalu dewasa apabila itu masih dianggap imajinasi”
“ Baiklah, besok kita ajak Rho ke Rumah Sakit. Biarkan Psikolog itu melihat keadaan Rho”
Psikolog?Apa itu? Apa itu menakutkan? Tapi kata Ayah, dia bisa membantu ku menghilangkan saudara kembar ku. Apapun itu, jika Psikolog bisa menghilangkan Dia dari tubuh ku, akan ku jalan kan sepenuh hati,
Keesokan harinya aku berangkat ke Psikolog dengan Ayah dan Ibu. Ternyata Psikolog hanya seorang wanita berpakaian serba putih yang duduk di ruangan yang senada dengan warna bajunya.Sebenarnya aku takut, tapi Psikolog itu sangat ramah padaku.Jadi rasa takut ku agak sedikit berkurang.
******
Hari pertama mengikuti teraphy di ruangan yang serba putih itu aku hanya di jejali beberapa pertanyaan.Yaa sekiranya seperti ini.
“Rho, Apa kamu tidak merasa senang memiliki teman yang selalu ada di manapun kamu berada?”
Aku menggeleng
“Apa dia sering mengganggu mu?”
Aku menggeleng untuk kedua kalinya
“Jika tidak, biarlah dia hidup dengan mu, jangan sakiti dia lagi”
Untuk pertama kalinya aku mengangguk. Bukan untuk  menyetujui. Hanya supaya percakapan ini berhenti.
Akhir-akhir ini aku jadi sering mengunjungi Psikolog itu.Itu membuat ku marah.Perempuan itu tidak dapat menyelesaikan masalah yang aku hadapi.Semakin sering aku mengujungi ruangan putih itu, semakin sering aku harus bermain dalam imajinasiku.Saat aku mulai marah dengan pertanyaan yang membosankan dan ku anggap tak penting, semakin sering pula logam tipis yang tajam menyemburkan cairan putih menembus kulit ku.
Disaat-saat itu lah aku mulai merasa tenggelam.Lalu bermain di dunia yang memiliki warna yang aneh.Saat- saat seperti itulah aku melihat bahwa kembaran ku sudah terlepas dengan ku.Mungkin ini adalah salah satu teraphynya.Tapi kejanggalan mulai terlihat.Dia berlari dengan arah yang abstrak.Entah mengapa aku ikut lari mengejarnya. Tak peduli bahwa aku tak memiliki tujuan untuk apa aku mengejarnya. Aku hanya ingin berlari.
Aku mulai terbangun dan mendapati diriku dalam keadaan yang tidak layak. Dengan tangan dan  kaki  yang diikat. Dan samar-samar aku mulai mendengar percakapan antara Ibu ku dan Psikolog itu

“Mengapa keadaan Rho menjadi Buruk?” isak Ibu  Rho
“Saya takut tingkah brutal Rho akan membahayakan dirinya dan orang lain.”
“Apa tidak bisa di sembuhkan dengan segera?”
“Ibu harus bersabar. Sebenarnya agak terlambat membawa Rho dalam keadaan yang benar-benar dia menganggap bahwa dirinya kembar siam. Kasus ini pernah terjadi beberapa tahun silam.Akhirnya sangat tragis, Anak itu berusaha membunuh saudara kembarnya dengan mendekap dirinya yang ia kira kembarannya dengan bantal, dan yaa, dia meninggal.”
“Saya tidak mengerti mengapa keadaan anak saya bisa seperti ini.Saat masih kecil dia memang sering bermain dan berbicara sendiri.Saya kira itu adalah hal yang wajar untuk seorang bocah kecil yang memiliki teman imajinasi. Tapi saat dewasa mengapa dia merasa bahwa teman imajinasinya itu adalah kembarannya yang menempel dengannya”
“Ya, itu adalah kelainan yang jarang terjadi.Otak dari Rho menyimpan informasi yang salah. Sebenarnya ada salah satu cara tradisional jaman dahulu yang dapat menghilangkan informasi yang salah”
“Lakukan lah”
“Hanya saja cara ini agak ekstrem. Pertama Dokterakan mengebor otak Rho pada bagian belakang dan menyedot sedikit cairan cerebrum dari otak bagian belakang. Akan ada beberapa informasi yang ikut hilang bersamaan dengan informasi yang saat itu di pikirkan Rho.Saya akan membuat Rho memikirkan Saudara kembarnya itu dan Dokter yang sudah di sediakan langsung melakukan pembiusan. Dan di lanjut dengam pengeboran yang sudah saya jelaskan.Izin kan saya melakukan itu pada Rho?”
“Berapa persenkan keberhasilan yang akan terwujud?”
“Hanya 50% tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin”
“Lakukanlah yang terbaik, saya mohon”
Hanya itu yang dapat ku tangkap.Akan ada alat yang menakutkan menembus tengkorak belakang itu. Dan tidak akan lama lagi aku kan merasakannya. Aku sangat takut. Seakan akan ruangan itu menjadi dingin sending es. Rasanya Glomelurus ku hanya dapat menyaring butiran- butiran es yang beku.Dingin dan beku. Hanya itu yang dapat ku rasakan
Sang Psikolog dan rekan Dokter tak menunggu waktu lama lagi. Satu hari setelah semuanya di bicarakan, praktek pengeboran otak itu pun di jalani, dengan tenang sang Psikolog mempermainkan otak ku dalam keadaan sadar agar aku hanya memikirkan saudara kembar ku. Tak membutuhkan banyak waktu, logam tipis itu pun menembus kulit ku dan Dokter melakukan tugasnya.
Beberapa hari kemudian, aku pun di perbolehkan untuk pulang.Entah mengapa aku bisa berada dirumah sakit. Oh mungkin Ibu benar. Aku kecelakaan dan terbentur sesuatu yang besar sehinnga membuatku sedikitlupa akan hal yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Karna memang ada bekas jahitan di bagian belakang kepala ku.

Selasa, 25 Juni 2013

Mister Lorong Sekolah



awaas parno loh yaa? :p silahkan di baca :)

Misteri Lorong Sekolah
Kring…… “huh akhirnya” eluhku sambil menyapu keringat di keningku. Seluruh murid dikelas ku langsung beranjak pergi meninggalkan bangkunya masing masing. Tapi aku masih terpaku dikursi kayu ku sambil melamun menatap kantin di balik jendela yang terletak sampingku. Beberapa lama kemudian seluruh kelas sudah sepi sunyi.
Tiba-tiba sebuah dobrakan pintu yang keras terjadi di sudut lorong. Karna aku masih terpaku di bangku ku,aku tak bisa melihat siapa murid yang masih berada di lorong dan mendobrak  pintu. Tapi aku mendengar suara langkah kaki menuju kelas ku. Dan tiba-tiba Tok…Tok…Tok… berkali kali seseorang di balik jendela di sebrangku mengetuk kaca. “hei,gak lucu tau ga?” bukannya berhenti mengetuk,tapi malah semakin keras ia mengetuk.
Karna suara ketukan itu,pandangan ku yang awalnya hanya menatap kantin yang kosong langsung teralih pada sumber suara itu. Baru saja kaki ku bergeser beberapa cm dari tempat awal ku berpijak,sesorang laki laki berbadan besar meloncat menghampiri ku. Sontak aku langsung menutup kedua mata ku.
   “dindaaaaaa…… buruan ganti baju,temen temen udah pada ngumpul tuh”  mendengar suara itu aku langsung menyenderkan tubuh ke kursi. Itu Kiki teman satu eskul ku (Basket)
   “konyol lu ki,kaget tau ga? Iya iya ini mau ganti baju. Wait yaa?”
   “cepet ya? Ntar diomelin loh” itu lah kata terakhir Kiki sebelum meninggalkan ku
Tanpa banyak alasan aku langsung angkat kaki dan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Berhubung kelas ku berada paling pojok, aku harus menyusuri kelas lain sebelum akhirnya aku sampai di kamar mandi. Semua kelas sepi sunyi. Mungkin semuanya sudah pulang.
Sesampainya dikamar mandi aku langsung berganti pakaian. Tunggu….selama aku lewat tadi aku tak melihat teman teman yang lain. Lalu siapa yang mendobrak pintu dan mengetuk jendela? Tiba tiba ada seseorang yang memukul pintu kamar mandi. Lamunan ku buyar seketika. Aku mencoba untuk tidak peduli,dan langsung membereskan seragam ku.
Belum selesai membereskan seragam,aku mendengar seperti orang berlari lari keluar dari kelas, tidak hanya satu orang,sepertinya banyak. Tanpa banyak bicara aku langsung membereskan tas ku dan menuju ke lapangan.
********
   “nah ini dia yang ditunggu dateng juga,betah amat sih cin di lorong?” sapa Esa yang juga teman eskul ku.
   “masih banyak orang ini kok sa” jawab ku menutupi rasa takut ini
   “banyak apanya? Tadi sih gua liat di lorong tinggal lu doing din” sambung Kiki
   “iih orang tadi pas gua ganti baju ada banyak orang lari larian kaya baru keluar kelas gitu ko” omel ku
   “lu gak merem kan waktu lu jalan dari kelas ke kamar mandi? Masa lu gak liat sih kalo lorong udah kosong melompong gitu? Jawab Kiki enteng
Dash……. Jantungku langsung terpompa kencang karna mendengar kata kata Kiki. Aku memang tidak melihat siapa siapa dilorong tadi? Lalu siapa yang membuat suara suara itu?
Bunyi peluit membuyarkan lamunan ku,Pembina kami menyuruh kami untuk beristirahat sejenak. Baru saja aku menyandarkan tubuh ini,tiba-tiba Iqbal sang ketua kelas menghampiri ku sambil menyerahkan kunci kelas.
“besok gua gak masuk din,ada acara keluarga,titip kunci ya? Besok pagi jadi lu yang buka.” Ucap Iqbal datar “okee siap komandan” canda ku
Setelah beberapa lama latihan,kami pun selesai. Dengan sigap aku mencari uang untuk ongkos pulang. Sial…. Uang ku tak ada di tas. Ah.. aku meninggalkannya di loker kelas. Apa ini artinya aku harus kembali ke lorong? Tapi jika tidak kembali ke kelas,aku tak akan bisa pulang. Baiklah aku akan kembali ke lorong
   “esaaaa….. tungguin gua ya? Uangnya ketinggalan dikelas nih.” Teriak ku “okee,ati ati din nanti ada….. hiiy. Hahaha”
Kuambil kunci di dalam tas,ku langkahkan kaki menuju lorong. Sesampai dikelas aku langsung merogoh loker ku. Nah… dapat!! Langsung saja ku masukan uang ku ke dalam kantong. Tanpa banyak bicara,aku langsung keluar kelas dan langsung menguncinya. Karna terburu buru dan ketakutan,aku menjatuhkan kunci nya. Aku menunduk dan mengambil kuncinya.
Tiba-tiba sebuah tangan menggenggam tangan ku. Aku langsung mengankat kepalaku. Ituu….ituu… sebuah wajah yang sangat hancur. Berlumuran darah dan tak ber hidung. Ada di hadapan ku dan menggenggam tangan ku. Mulutku bungkam,berkata A pun aku tak mampu. Dia menyeringai menampakan giginya yang tajam.
Aku langsung memejamkan mata,dan tiba tiba,suasana kembali sepi. Tidak ada siapa siapa di hadapan ku. Aku langsung mengambil kunci dan berlali keluar. Tiba tiba angin berhembus sangat kencang. Aku pun terhanyut,lama kelamaan angin itu semakin panas. Dan sesosok pria besar berjubah hitam muncul dihadapan ku. Aku pun mengalihkan padangan ku dari pria besar itu. Tapi apes sekali diriku ini. Sesosok anak kecil ada di belakang ku sambil memegangi tas ku. Aku masih bungkam,membuka mulut saja aku tak mampu.
Aku terjatuh di dekat kamar mandi. Dengan napas yang tersenggal senggal aku berusaha keluar dari lorong itu. Aku tak mampu berdiri.  Kaki ku dipeluk oleh anak kecil itu,sambil menyeringai kearah ku. Itu lah terakhir yang kuingat.
Tiba tiba aku ada diruang UKS bersama teman teman eskul basket ku. “ada apa?” aku baru bisa membuka mulutku.
“gua liat tadi lu pingsan din di lorong. Lu kenapa din?”  Tanya esa
“gapapa. Gua kecapean aja. Gua mau pulang sa” jawab ku seperti menahan tangis.
“yaudah ayoo” jawab esa sambil membopong ku di pundaknya.
“esa titip kunci ini ya? Gua kayanya besok gak masuk deh.” Sambil menyodorkan kunci ke Esa
“iya sini,lu istirahat aja ya?”
********
Mungkin itu pertama kali dan terakhir kalinya aku mengalami kejadian seperti itu. Semoga saja teman teman ku tidak pernah mengalaminya.

*TAMAT*

Jumat, 14 Juni 2013

tempat jam tangan yang elegant




kalian punya banyak jam tangan? tapi gak tau cara nyimpennya? tenang kawan aku punya tempat jam tangan yang bisa kalian buat sendiri tanpa banyak biaya ;)
bahan yang di butuhkan :
1. Sterofoam
 
2. Kertas Kado

3. Gunting,Isolasi,gantungan gordain,cutter/gunting


nah ini dia langkah langkah nya :

1. bungkuslah Sterofoam dengan kertas kado yang sudah disediakan. (ukuran tergantung banyaknya jam tangan yang ingin diletakkan)
  
2. sterofoam yang sudah dibungkus boleh dihias sesuail selera. Seperti contoh disini

3. tancap kan gantungan Gordain di posisi atas sterofoam, atau bisa diatus sesuai dengan panjang jam tangan.

 4. jika sudah selesai,gantungkan jam tangan di gantungan gordain yang sudah ditancapkan